Saling Sikat Sesama Kader Partai Bakal Warnai Pilkada Soppeng 2024
    Dibaca 2054 kali

SOPPENG,MEDIATANEWS.COM-- Diantara sekian figur seperti H Syahruddin Adam, H Suwardi Haseng, A Mapparemma, Al Amin Syamsu Niang, Lutfi Halide, A Zulkarnaen Soetomo dan Selle KS Dalle yang namanya mengapung di permukaan dan disebut sebut akan bertarung di Pilkada Soppeng 2024 mendatang.

 

IMG_20220614_080516

DR Nurmal Idrus MM, Direktur Nurani Strategic


Sebagian besar diantaranya dipastikan akan melewati pertarungan sengit dan saling sikat di internal partainya sebelum benar benar bertarung di Pilkada.

 

Sebut saja, kader Partai Golkar H Syahruddin Adam yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Soppeng harus berhadapan dengan kader Partai Golkar lainnya H Suwardi Haseng (Anggota DPRD Provinsi). Keduanya dipastikan akan bersaing secara alot untuk merebut rekomendasi partai hingga detik terakhir batas pencalonan ke KPUD.

 

Setali tiga uang dengan Partai Golkar, PDIP Perjuangan menghadapi kondisi yang sama, dimana A Mapparemma (Wakil Ketua DPRD) yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Soppeng harus menghadapi kader muda PDIP Al Amin Syamsu Niang yang saat ini juga gencar melakukan sosialisasi terkait debutnya untuk bertarung di Pilkada Soppeng 2024.

 

Begitu pula dengan Partai Nasdem, dua kadernya masing masing Andi Zulkarnaen Soetomo ( Ketua DPD Partai Nasdem Soppeng) dan Lutfi Halide (Wakil Bupati Soppeng) akan saling berhadapan untuk merebut rekomendasi partai untuk bertarung di Pilkada.

 

Hingga saat ini, hanya Selle KS Dalle (Politisi Partai Demokrat) yang relatif aman dari pertarungan internal sesama kader untuk merebut dukungan Partai Demokrat dalam Pilkada.

 

Konsultan Politik yang juga Direktur Nurani Strategic DR Nurmal Idrus MM menilai, kondisi ini memicu potensi perpecahan dan terbelahnya dukungan kader parpol di Pilkada sangat mungkin terjadi dan itu menjadi resiko pilihan di tengah banyaknya kader yang akan maju.

 

"Terbelahnya dukungan kader parpol memang dimungkinkan terjadi jelang Pilkada yang salah satunya disebabkan oleh keputusan tentang jagoan partai di Pilkada. Hal itu memang lumrah terjadi karena sistem penentuan calon kepala daerah di internal parpol yang sangat Jakarta Sentris. Seringkali, keinginan kader grassroot bertentangan dengan keputusan DPP mereka."

 

"Maka, idealnya calon kepala daerah dari parpol adalah mereka yang memang punya keterpilihan bagus dan memang disukai oleh kader parpol." ujarnya saat dimintai tanggapan via WA nya, Selasa 14/6/2022.

 

Lebih jauh Nurmal menyebut, dalam konteks Pilkada Soppeng, sangat besar peluang terjadinya perpecahan internal itu karena kegagalan salah satu figur untuk dicalonkan.

 

"Namun, pada akhirnya bukan kondisi tak kondusif dalam internal parpol yang akan menentukan kemenangan. Tetapi, keterpilihan calon menjadi faktor utama yang mendorong kemenangan meski perpecahan terjadi di internal parpol"tandasnya

 

 

Bagikan Berita Ini: