Kouta Dari Pusat Tak Cukup,Stok Pupuk Bersubsidi di Soppeng Habis
    Dibaca 818 kali

Ketgam: Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura, Perekebunan danSdan Tanaman Pangan Kabupaten Soppeng Ir Fajar M MA ( Foto diambil sebelum Kabupaten Soppeng menjadi Kabupaten Wajib Masker)

 

SOPPENG,MEDIATANEWS.CO..COM-- Ditengah kebutuhan pupuk bagi petani yang semakin meningkat, persediaan pupuk bersubsidi jenis Urea beberapa waktu terakhir ini menghilang di Kabupaten Soppeng.

 

Kajadian ini membuat ribuan petani 'menjerit' karena kebutuhan pupuk sangat mendesak tidak diperoleh di pasaran. Sementara areal tanaman padi sangat membutuhkan pemupukan.

 

Pantauan dari Mediatanews.com, stok pupuk Urea dan SP-36 habis total di kios-kios pengecer resmi di Kabupaten Soppeng.



Terkait kondisi ini,Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikuktura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Soppeng Ir Fajar M MA yang dikonfirmasi di kantornya membenarkan habisnya stok pupuk bersubsidi ini,Kamis,13/8/2020.

 

" Hal ini disebabkan karena dropping pupuk bersubsidi dari pusat tidak sesuai dengan kebutuhan kita. Kejadian habisnya stok pupuk ini kembali berulang.Tahun  2019 lalu,kebutuhan kita terhadap pupuk urea sekira 17 ribu ton sementara yang di drop dari pusat hanya sebesar 15 ribu, itupun tidak cukup, belum lagi dengan pupuk lain"

 

"Sementara,tahun 2020 ini kami minta 17 ribu ton (urea) yang di drop hanya 12 ribu ton. Sejak bulan Juni lalu,kami sudah dua kali bersurat,satu kali oleh Dinas Pertanian dan sati kali oleh Pak Bupati untuk minta tambahan pupuk bersubsidi. Namun hingga saat ini belum juga terpenuhi"ujarnya

 

Untuk mengatasi masalah ini,pihak Pemerintah Kabupaten Soppeng melalui Dinas Pertanian berharap petani untuk sementara menggunakan pupuk non subsidi itu sambil menunggu tambahan kouta pupuk bersubsidi dari Pemerintah Pusat.

 

"Apa boleh buat,kami berharap petani untuk sementara menggunakan pupuk non subsidi meskipun harga pupuk Subsidi dan Non Subsidi berbeda jauh,karena keterlambatan pemupukan akan berpengaruh terhadap tingkat produksi gabah akibat pertumbuhan tanaman padi yang tidak sempurna" tandasnya

 

Sekadar diketahui,Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk pupuk bersubsidi (Urea) sebesar Rp. 90 ribu , sementara harga pupuk non subsidi sebesar Rp. 270 ribu (harga  belum termasuk biaya angkut).

 

 

Bagikan Berita Ini: