Juru Bicara Tim Gugus Pengendalian dan Penanganan Covid Kabupaten Soppeng, Suriasni (atas) Proses evakuasi salah seorang pasien Positif Covid Di Jalan Buccello Kecamatan Lalabata, Kamis 18/6/2020 lalu (bawah) 

 
SOPPENG, MEDIATANEWS. COM— Tiga pekan setelah Kabupaten Soppeng mencatat pasien terakhir terkonfirmasi Covid pada tanggal 29 Mei 2020 dan dinyatakan zero dari pasien Positif Covid, Jumat 12/6/2020 lalu.

Serangan gelombang kedua membuat benteng pertahanan Covid Soppeng kembali jebol dengan adanya 3 pasien baru yang terkonfirmasi Positif Covid, Kamis 18/6/2020.

Informasi terkait adanya pasien baru Covid ini sudah beredar luas di percakapan media sosial maupun berupa video penjemputan pasien ini untuk dirawat di ruang Isolasi. Namun sangat disayangkan, informasi terkait tambahan 3 pasien baru ini tak kunjung dirilis secara resmi ke publik.

Juru Bicara Tim Gugus Pengendalian dan Penanganan Covid 19 Kabupaten Soppeng Suriasni terkait belum dirilis nya data tambahan pasien ini, mengaku data pasien yang diserahkan Dinas Kesehatan kepadanya belum valid dan masih ada yang perlu dikonfirmasi.

'Datanya sudah diserahkan sama saya kemarin sore (Jumat 19/6/2020),namun data yang saya terima ini ternyata masih ada yang perlu dikonfirmasi dan dijanjikan akan diserahkan kepada saya untuk dipublish pada malam hari namun hingga pukul 00.00 data yang perlu dikonfirmasi ini hasilnya belum saya terima"

"Sebagai Juru Bicara Pemerintah saya tidak mungkin menyampaikan informasi yang tidak akurat ke publik, mudah mudahan nanti ini, datanya sudah bisa dipublikasikan " ujar nya Sabtu 20/6/2020. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng Sallang SKM M Kes yang dikonfirmasi terkait soal ini berjanji akan segera menyampaikan datanya ke Jubir untuk dirilis ke publik

"Sebentar... sebentar... bagus kalau lengkap datanya baru dipublikasikan, pokoknya sebentar akan dirilis"ujarnya Jumat pagi kemarin.

Sementara itu, Ketua PWI Soppeng FAS Rachmat Kami menyorot kinerja Dinas Kesehatan Soppeng sebagai lembaga yang bertanggung jawab mengelola data terkait Covid ini.

"Kinerja Dinas Kesehatan perlu di evaluasi, untuk mengolah dan menyampaikan data 3 pasien positif seperti ini saja ke Jubir butuh waktu dua hari itupun tidak beres, bagaimana kalau diserahkan tanggung jawab yang lebih berat, bisa amburadul nanti hasilnya "tandasnya