Ilmuwan IPB Sebut Kelelawar Soppeng Kandung Virus Corona, Ini Kata Dinkes Soppeng
    Dibaca 4179 kali

FOTO: Taman Kalong Kabupaten Soppeng

 

SOPPENG, MEDIATANEWS. COM--  Berdasarkan keterangan tertulis terkait hasil riset Ahli patologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB University Prof Drh Agus Setiyono bersama mitranya dari RCZC yang menyebut telah meneliti sampel-sampel kalelawar buah di sejumlah daerah habitat mamalia bersayap itu di Indonesia antara lain Bukit Tinggi, Bogor, Panjang, Gorontalo, Manado dan Soppeng seperti yang dilansir Viva News, edisi 30 Januari 2020.

 

Menurut penelitian ilmuwan IPB ini, Kalelawar-kalelawar di Indonesia itu termasuk yang ada di Soppeng mengandung virus-virus berbahaya, antara lain coronavirus, bufavirus, polyomavirus, alphaherpesvirus, paramyxovirus, dan gammaherpesvirus.

 

Menurutnya, mengonsumsi kelelawar buah dapat berisiko terpapar virus Corona bila preparasi kelelawar menjadi bahan makanan dilakukan secara kurang tepat.

 

Virus Corona dapat berada di dalam tubuh kelelawar tanpa menimbulkan persoalan bagi kelelawar dan virus itu tidak secara khusus hidup di dalam kelelawar buah.

 

“Hewan lain juga memiliki kemungkinan menjadi induk semang virus ini,” ujarnya.

 

Jadi, bukan hanya di Wuhan. Karena itu, ada potensi wilayah Indonesia terinfeksi virus corona, karena kelelawar terbang sangat jauh dan dapat berpindah tempat tinggal (habitat), mengikuti musim buah sebagai makanan pokoknya.

 

“Kelelawar memiliki sistem imun yang unik. Ada berbagai virus yang berdiam dalam tubuhnya, dan bukan hanya virus corona, tapi banyak lagi patogen yang berpotensi zoonosis (penyakit yang secara alami dapat menular dari hewan vertebrata ke manusia atau sebaliknya). Dan hal ini tidak 'dihalau' sebagai benda asing oleh kelelawar,” tuturnya.

 

Dia menyarankan beberapa langkah pencegahan terhadap serangan virus Corona. Pertama, tidak bersentuhan dengan kelelawar, langsung maupun tidak langsung. Kedua, tidak memakan buah sisa masak pohon yang digerogoti kelelawar, meskipun biasanya ini yang paling manis.

 

Terkait soal itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng Sallang SKM MKes kepada Mediatanews. COM, Ahad 9/2/2020 mengharapkan masyarakat tidak usah panik dengan adanya informasi ini.

 

"Masyarakat agar tetap tenang dengan kehidupan setiap hari, jaga kebersihan perorangan dan kebersihan lingkungan, senantiasa memasyarakatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) "ujarnya

 

Ditambahkan oleh Sallang, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa meski kelelawar buah itu mengandung beberapa virus seperti yang disebutkan, akan tetapi virus itu terdiri dari beberapa spesies dan juga tidak semua virus dapat menimbulkan penyakit sehingga kelelawar itu aman bagi masyarakat Kabupaten Soppeng. 

 

"Yang terpenting adalah bagaimana masyarakat tetap membudayakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Lagi pula masyarakat Soppeng tidak ada yg memakan kelelawar"tandasnya

 

Bagikan Berita Ini: