Prof A Arsunan Nilai Kebijakan Isolasi Dan Karantina Langkah Paling Baik Atasi Covid Di Soppeng
    Dibaca 1281 kali

FOTO: Prof.Dr.drg.A.Arsunan Arsin,M.Kes Wakil Rektor III Universitas Hasanuddin Makassar

 

SOPPENG, MEDIATANEWS. COM-- Ahli Epidemiologi yang juga Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat sekaligus Wakil Rektor III Universitas Hasanuddin (UNHAS) Prof.Dr.drg.Andi Arsunan Arsin,M.Kes mengungkapkan bahwa langkah paling baik mengatasi serangan wabah Covid ini adalah kebijakan Isolasi dan Karantina Wilayah.

 

Hal ini diungkapkan Prof Andi Arsunan saat dimintai tanggapan via WA nya, Ahad 21/6/2020 terkait munculnya 5 kasus baru Covid 19 di Kabupaten Soppeng pasca dinyatakan Zero dari pasien Positif Covid, Jumat 12/6/2020 lalu.

 

Menurut Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Unuversitas Hasanuddin Makassar (FKM UNHAS) ini. Munculnya kasus baru di Kabupaten Soppeng, setelah beberapa hari dinyatakan Nol kasus, menandakan bahwa virus Covid ini masih tinggi penularannya di masyarakat.

 

"Salah satu faktor karena tingginya mobilitas penduduk, virus ini tidak mengenal istilah zona merah, kuning , dan hijau, yang memberikan penamaan zona hanya pemangku kepentingan termasuk masyarakat umum. Apalagi virus Covid-19 ini keunikannya dibanding virus-virus lainnya adalah ketok-tularnya sangat tinggi"ujarnya

 

Lebih jauh Ahli Epidemiologi yang juga putra kelahiran Soppeng ini melanjutkan, menanggapi adanya kasus yang baru (beberpa orang) terinfeksi virus Covid19, menurut info adalah ‘import’ dibawa dari Makassar. Maka dengan pengalaman Pemda dan petugas kesehatan di Kabupaten Soppeng untuk ‘meredakan’ covid ke titik nol, maka upaya tersebut tinggal dilanjutkan dan semakin dimassifkan.

 

"Sebetulnya di dalam ilmu wabah, upaya paling baik dilakukan untuk menghentikan kalau ada wabah penyakit di masyarakat adalah isolasi dan karantina wilayah yg dilanda wabah. Surat edaran dan himbauan Bupati Soppeng, agar penduduk Soppeng yang ada di luar daerah dan yang di daerah, supaya ‘menahan diri’ dulu untuk memasuki dan meninggalkan daerah Kabupaten Soppeng adalah sangat tepat"

 

"Perlu diingatkan kepada segenap pemangku kepentingan dan masyarakat umum, bahwa kurva epidemi covid belum sampai puncak, masih butuh waktu dan intervensi yang adequat (tepat sasaran) untuk melandaikan kurva, dan itu pun tetap butuh waktu untuk menurunkan angka kurva ke titik Nol"tandasnya

 

Sebelumnya diketahui, Kabupaten Soppeng mencatat kasus terakhir positif Covid di wilayah Kabupaten Soppeng pada tanggal 29/5/2020 dan dinyatakan zero pasien Positif Covid pada tanggal 12/6/2020 lalu.

 

Bagikan Berita Ini: