SOPPENG,MEDIATANEWS.COM-- Di era keterbukaan informasi seperti saat ini. Lembaga DPRD di berbagai daerah mulai melakukan terobosan dengan menggelar secara terbuka pembahasan anggaran antara Badan Anggaran (Banggar) Legislatif dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (Eksekutif), pembahasan anggaran secara tertutup atau 'Setengah Kamar' mulai ditinggalkan.

Rapat pembahasan anggaran yang semula terkesan sakral tersebut kini boleh diikuti siapapun, termasuk media. Namun hal ini berbeda dengan yang terjadi dalam pembahasan Anggaran di DPRD Soppeng,Senin 4/11/2019.

Rapat pembahasan anggaran RAPBD Soppeng Tahun Anggaran 2020 justeru digelar secara tertutup. Hal ini menyulut kekecewaan sejumlah Aktivis LSM dan Wartawan.

" Apa sebenarnya yang disembunyikan sehingga Pembahasan Anggaran ini mesti digelar tertutup. Di era transparansi dan keterbukaan informasi seperti saat ini sejatinya pembahasan anggaran itu dilakukan secara terbuka dan diketahui publik" ujar Ketua LSM LIDIK Gazali Makkaraka SH

Menurut Gazali, dirinya sengaja datang ke Gedung DPRD Soppeng sebagai bentuk partisipasi pengawalan terhadap penggunaan anggaran yang bersumber dari keuangan negara. Tapi ternyata setelah tiba di Gedung DPRD rapatnya malah digelar secara tertutup.

" Dengan digelar secara tertutup,ini mengundang kecurigaan bahwa anggaran APBD kita rawan dimainkan untuk kepentingan sejumlah pihak, DPRD Soppeng sepertinya masih menganut pola pola lama, saat UU No 14 Tahun 2008 Tentang keterbukaan informasi publik belum berlaku"tandas Gazali