SOPPENG, Mediatanews.com — Bendi, alat transportasi penumpang yang digerakkan oleh seekor kuda ini pernah merajai jalanan di seantero Soppeng, setidaknya di era tahun 90 - an kendaraan Bendi ini masih banyak di jumpai berseliweran di jalan jalan Kabupaten Soppeng.

Tapi, masa  itu sudah berlalu. Seiring perjalanan waktu, keberadaan Bendi mulai terpinggirkan dengan kehadiran alat transportasi modern seperti mobil dan motor.

Bahkan kini, derap kaki kaki kuda di atas jalan beraspal yang licin nyaris tak terdengar lagi. Meski bendi ini sesekali masih bisa kita saksikan saat hari pasar yang berlangsung dalam dua kali sepekan. Namun, jumlahnya yang tinggal segelintir sungguh tinggal menunggu waktu kepunahannya.

Taju (36), warga Soppeng yang bermukim di Makassar saat ditemui di sebuah warkop di Watansoppeng beberapa waktu lalu,  mengungkapkan keprihatinannya tentang Bendi yang kini semakin langka di Bumi Latemmamala.

“Keberadaan Bendi ini seperti keberadaan Kelelawar, keduanya menjadi bagian dari ciri khas yang tidak terpisahkan dengan Bumi Latemmamala, kalau salah satu dari keduanya sudah tidak ada, maka nilai dan bobot daerah ini dari sudut pariwisata juga pasti akan semakin merosot di mata wisatawan” ujarnya

Lanjut diungkapkannya “harus ada upaya nyata untuk menyelamatkan keberadaan Bendi di daerah ini. Paling tidak, Bendi menjadi kendaraan pendukung di obyek obyek wisata sekaligus menjadi penawar rindu untuk bernostalgia  bagi warga  Soppeng diperantauan saat berlibur di kampung halamannya”ujarnya (Agus Setiawan PH. Rauf)