Oleh : A Muhammad Yasir
Tiga tahun menjalankan kepengurusan sebagai Ketua Umum di Sanggar MERAHPUTIH Soppeng merupakan hal yang sangat luar biasa bagi diri saya, SMPS bukan hanya sebuah komunitas seni budaya atau seperti Sanggar-sanggar seni lainnya, SMPS adalah organisasi besar yang terstruktur serta selalu menjaga idealisme pergerakannya yang berfokus pada seni dan budaya.
Selain itu, pembelajaran berorganisasi pun banyak yang bisa didapatkan di SMPS.
Sebagai mantan kepala kantor sebuah Bank Swasta dan juga pengurus KNPI Soppeng,saya mengakui bahwa memimpin sebuah kantor atau organisasi masyarakat lainnya sangat berbeda dengan memimpin sebuah organisasi Seni Budaya seperti SMPS dimana anggotanya terdiri dari seniman dan organisator yang sangat menghormati idealisme pergerakan serta kekaryaannya.
Sangat banyak pelajaran berharga yang saya dapatkan selama bergabung di SMPS dan bahkan lebih banyak lagi setelah memimpin organisasi ini selama tiga tahun /satu periode.
Memang kelihatannya berat, namun ada satu hal yang berbeda di SMPS dan saya yakini inilah yang membuat pekerjaan pengurus menjadi ringan karena adanya ikatan emosional dan kekeluargaan yang tinggi diantara sesama anggota.
Kekeluargaan yang sangat kental bahkan terkadang melebihi dari saudara kandung sendiri, mungkin inilah juga salah satu faktor yang membuat organisasi ini tetap eksis sampai sekarang.
Terkait ruang untuk kesenian dan kebudayaan di Bumi Latemmamala, saya melihat dan merasakan ruang itu belum maksimal, tempat untuk berkumpulnya para seniman dan budayawan pun tidak ada sementara kedua hal ini memiliki peran penting untuk mengenalkan Bumi La Temmamala ke pihak luar. Sebuah kenyataan yang dapat kita pelajari adalah beberapa penggiat-penggiat seni terkenal itu lahir di Soppeng, tapi mereka tidak membesarkan atau mementaskan karyanya di Soppeng, mengapa? karena tidak adanya ruang yang representatif untuk pertunjukan.
Selain itu, salahsatu cara membuat orang luar datang adalah dengan melaksanakan event-event seni bertaraf lokal, regional bahkan nasional, tentu ini mesti juga didukung dengan sarana prasarana yang memadai.
Menurut saya, pemerintah daerah tidak boleh setengah hati untuk mensupport kedual hal ini. Harapan saya kepada pengurus baru nantinya lebih memicu diri, tetap menjalankan proses2 kekaryaan yang tentunya tetap konsisten dalam seni tradisi dan budaya serta kearifan lokal, sehingga dengan sendirinya peningkatan peningkatan itu nantinya secara tidak langsung akan turut memperkenalkan Soppeng kepada pihak luar agar mereka mau datang dan menikmati panorama Soppeng yang syarat dengan nilai nilai tradisi yang mengesankan, baik itu kesenian maupun kebudayaannya.
Dan akhirnya, terima kasih kepada semua pihak yang telah mensupport dan membantu kami selama ini, semoga bernilai ibadah dan berfaedah bagi masyarakat Soppeng khususnya dan Indonesia pada umumnya. Untuk adik adikku, tetaplah bersama merawat rumah kita SMPS dan membangun negeri ini melalui Seni dan Budaya.
MERAHPUTIH setiap hati.