Supriansa Sesalkan Terlambat Tahu Soal Kematian Warganya Di Irak
    Dibaca 2617 kali

Supriansa menyambangi keluarga almarhum Muh Arsyad di LebbaE Desa Timusu Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng salah seorang warga Soppeng yang meninggal dan jenazahnya masih tertahan di Irak,Rabu 6/12/2017


SOPPENG,MEDIATANEWS.Com---Respon cepat Wakil Bupati Soppeng Supriansa, SH, MH dalam melakukan langkah langkah dan upaya pemulangan jenazah warga Soppeng yang sudah 15 hari tertahan di Irak patut diacungi jempol. Pasalnya, setelah ada upaya dan advokasi dari Supriansa atas nama Pemerintah Kabupaten Soppeng, Pihak Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri,pemulangan jenazah Muhammad Arsyad mulai menemui titik terang.

IMG-20171206-WA0073

" Kita tunggu informasinya,kapan jenazah Arsyad akan tiba di Indonesia. Yang pasti, pihak Kemenlu sudah melakukan langkah langkah diplomatik untuk pemulangan jenazah Muhammad Arsyad" ujar Supriansa

 IMG-20171206-WA0063

Meski demikian, Supriansa menyesalkan keterlambatan pihaknya mengetahui informasi meninggalnya Muhammad Arsyad

 IMG-20171206-WA0062

" Seandainya pada saat Muhammad Arsyad meninggal, kemudian keluarganya menyampaikan kepada pemerintah, maka pasti kami melakukan upaya upaya terutama meminta bantuan Pemerintah Pusat melalui Kemenlu untuk melakukan upaya diplomatik untuk membantu memulangkan jenazah warga kita ini" ujarnya


"Begitu saya tahu melalui pemberitaan dan media sosial maka saya langsung hubungi Jubir Jusuf Kalla dan salah seorang Irjen Kementerian  Hukum dan HAMi yang kebetulan masih teman saya untuk dibantu memulangkan jenazah pelaut Indonesia yang berasal dari Soppeng ini" kata Supriansa.

 

Supriansa menambahkan, keterlambatan pemulangan jenazah ini disebabkan karena negara Irak adalah negara konflik dimana pejabatnya tidak bisa mengambil keputusan dengan cepat.

 

Sementara, menurut penuturan Aidah isteri almarhum Muhammad Arsyad yang disampaikan kepada Supriansa saat bertandang ke rumahnya,Rabu 6/12/2017 Muhammad Arsyad meninggal saat kapalnya sandar di pelabuhan negara Irak.

 


"Sejak Januari 2017 Arsyad berangkat berlayar dari Indonesia dengan salah satu rute perjalanannya adalah Irak, tentang sebab kematian suaminya, Aidah menuturkan bahwa suaminya sakit demam selama 3 hari dan sempat dirawat di rumah sakit di negara Irak" tutur Supriansa menirukan kata Aidah


Menurut Supriansa, dalam kunjungannya ke kediaman Almarhum, Ia atas nama Pemerintah Kabupaten dan Pribadi menyampaikan rasa duka yang mendalam dan berharap kepada seluruh keluarga yang ditinggal dapat bersabar dan menerima cobaan ini dengan lapang dada

 

"Karena setiap kita kena musibah maka ada hikmah dibalik itu" tandas Supriansa

 

Bagikan Berita Ini: