Wanita Tani Soppeng Produksi Tepung Kunyit Kemasan Tanpa Pengawet
    Dibaca 1990 kali

SOPPENG, Mediatanews.Com---Kualitas kunyit Soppeng selama ini terkenal unggul dibanding kualitas kunyit dari daerah lain. Sayangnya, tepung kunyit Soppeng yang selama diproduksi oleh masyarakat tidak dikemas secara baik sehingga harga kunyit Soppeng ini tergolong sangat murah dan tidak setara dengan kualitasnya.

 

Hal inilah yang mendorong Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Soppeng melakukan pembinaan terhadap kelompok Wanita Tani diantaranya Kelompok Wanita Tani Melati Desa  Palangiseng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng untuk memproduksi tepung kunyit kemasan tanpa pengawet.

 

Menurut Kepala seksi pasca panen dan pengolahan hasil Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Soppeng Yanni Mustafa di ruangannya, Jumat 21/10/2016

 

Sekarang ini kelompok wanita tani Melati masih memasarkan produknya di pasar lokal saja dengan kemasan sederhana dalam bentuk sachet. Untuk itu, guna kelancaran usaha kelompok tersebut pihak Dinas membantu pemasaran produk dengan membuat kemasan dari botol dan mengikutkan di beberapa event pameran baik tingkat Sulsel maupun nasional.

 

“harganya bervariasi antara 10.000 sampai 20.000 Rupiah perbotol sesuai berat isinya"jelasnya

 

Lanjut diuraikannya "Kami dari dinas membantu memfasilitasi, memasarkan,penerbitan izin PIRT dari Dinas Kesehatan,label dan membuat kemasan yang bisa bersaing di pasaran. Target pangsa pasar dari produk ini bukan hanya terbatas di lokal saja,bahkan kemungkinanannya akan menyasar supermaket dan pasar swalayan"ungkapnya

 

Lebih jauh lagi dia mengatakan " pembinaan ini dilakukan untuk mendukung program Bupati Soppeng dalam hal pengembangan pengelolaan hasil tanaman pangan dan hortikultura dengan menghadirkan produk lokal dan bahan lokal tanpa pengawet yang bisa bersaing di pasaran".

 

Selain membina usaha kunyit tepung tanpa pengawet, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Soppeng juga membina usaha kolompok wanita tani yang memproduksi selai buah Naga dan Dodol Pangi.

 

Penulis :Rudi Hartono

Editor   : Agus Setiawan PH. Rauf

Bagikan Berita Ini: